Beat Radio – Beat Lovers, Terletak di Kabupaten Bangli, sekitar 45 kilometer dari Denpasar, Desa Penglipuran dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Keindahan alam, tata ruang yang rapi, serta kearifan lokal yang dijaga turun-temurun menjadikan desa ini destinasi unggulan di Bali, khususnya bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana Bali yang autentik.
Asal Usul dan Sejarah
Nama “Penglipuran” berasal dari kata pengeling dan pura, yang berarti “tempat suci untuk mengenang leluhur.” Dikutip dari berbagai sumber masyarakat desa ini dipercaya berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, dan memegang erat tradisi nenek moyang dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri Khas dan Keunikan
1. Tata Ruang Tradisional
Desa ini memiliki struktur tata letak yang khas berdasarkan konsep Tri Mandala dalam ajaran Hindu Bali, yaitu:
2. Arsitektur Seragam
Semua rumah memiliki gaya arsitektur yang hampir sama dengan angkul-angkul (pintu gerbang tradisional) khas Bali. Ini menciptakan kesan harmonis dan teratur.
3. Kebersihan dan Keharmonisan
Warga Penglipuran sangat menjunjung tinggi nilai kebersihan. Tidak ditemukan sampah plastik di jalan-jalan desa, karena ada larangan keras terhadap penggunaan plastik sekali pakai.
4. Pelestarian Budaya dan Tradisi
Masyarakat masih aktif menjalankan upacara adat, tradisi gotong royong, serta menggunakan bahasa Bali halus dalam komunikasi sehari-hari.
Wisata dan Pengalaman Budaya
Desa Penglipuran kini menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi turis lokal maupun mancanegara. Pengunjung dapat:
Penghargaan dan Pengakuan
Desa Penglipuran adalah cermin keberhasilan pelestarian budaya dan lingkungan hidup berbasis masyarakat. Di tengah arus modernisasi, desa ini tetap teguh menjaga identitasnya, menjadikannya bukan hanya tempat wisata, tetapi juga sumber inspirasi bagi banyak pihak.
Penulis : Redaksi Beat Radio Bali